Jumat, 05 Desember 2025

Jumat : Waktu Terbaik Untuk Menjernihkan Hati

 


    Hari Jum’at selalu datang membawa nuansa yang berbeda. Sejak matahari pertama muncul, ada keteduhan yang turun perlahan, ada kenyamanan yang merayap lembut ke dalam jiwa. Seakan seluruh semesta sepakat menurunkan beban dunia dan membuka ruang bagi manusia untuk kembali mengingat Tuhannya.

 Jum’at adalah hari ketika doa terasa lebih dekat, dan harapan terasa lebih mudah tumbuh. Di pagi harinya, langkah terasa ringan, shalawat mengalir lebih tenang, dan hati seolah menemukan tempatnya untuk beristirahat dari hiruk-pikuk pekan yang penuh tuntutan.

    Ketika azan Jum’at berkumandang, panggilannya bukan hanya suara dari menara masjid, melainkan undangan bagi jiwa untuk menata ulang arah, merapikan niat, dan memperbaiki perjalanan. Setiap langkah menuju masjid menjadi perjalanan kecil menuju ketenangan, kedamaian, dan kedekatan dengan Allah SWT.

    Khutbah yang disampaikan di mimbar adalah cahaya yang menuntun, mengingatkan manusia tentang tujuan hidup, tentang tanggung jawab, dan tentang kasih sayang Allah yang tak pernah habis. Pada saat itu, banyak hati yang terpanggil, banyak beban yang diluruhkan, dan banyak niat baik yang kembali tumbuh.

    Sore hari di Jum’at memiliki rona yang khas. Matahari tenggelam dengan tenang, meninggalkan jejak rasa syukur yang hangat. Syukur atas kesempatan memperbaiki diri, syukur atas waktu yang dihadiahkan kembali, dan syukur atas kelembutan rahmat yang menyelimuti sepanjang hari.

    Hari Jum’at bukan sekadar nama hari; ia adalah hari istimewa, hari yang menyatukan ketenangan, harapan, dan cahaya iman dalam satu tarikan napas. Hari yang mengajak manusia untuk pulang ke dalam dirinya sendiri dan mendekat kepada Rabb-nya dengan hati yang lebih jernih.

    Semoga setiap Jum’at menjadi pelita yang menerangi pekan-pekan berikutnya, dan menjadi alasan bagi kita untuk terus memperbaiki diri dengan penuh cinta dan keikhlasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

AMIEN PALING SERIUS

Arief Viantoro @gusjadab - Sea berteduh di sebuah ruko, dengan memeluk dirinya sendiri melindungi dari dinginnya hujan yang mengguyur pagi...