Rabu, 17 Desember 2025

Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak

 Dalam Islam, peran orang tua menempati posisi yang sangat mulia dan menentukan. Keluarga adalah madrasah pertama bagi anak, tempat nilai-nilai keimanan, akhlak, dan kepribadian mulai ditanamkan. Sejak anak dilahirkan, orang tua memikul amanah besar dari Allah SWT untuk menjaga, membimbing, dan mengarahkan anak agar tumbuh sesuai dengan fitrah yang telah dianugerahkan kepadanya.

 Al-Qur’an menegaskan bahwa tanggung jawab orang tua tidak berhenti pada pemenuhan kebutuhan fisik, tetapi mencakup keselamatan akidah dan akhlak. Allah SWT memerintahkan orang-orang beriman untuk menjaga diri dan keluarganya dari api neraka. Perintah ini mengandung makna pendidikan yang mendalam, bahwa orang tua wajib membekali anak dengan keimanan yang benar, membiasakan ketaatan, serta menanamkan nilai-nilai kebaikan agar anak mampu membedakan antara yang hak dan yang batil.

Penanaman tauhid menjadi fondasi utama dalam pendidikan Islam di lingkungan keluarga. Al-Qur’an mengabadikan nasihat Luqman kepada anaknya agar tidak mempersekutukan Allah, karena syirik merupakan kezaliman yang besar. Nasihat tersebut menunjukkan bahwa pendidikan keimanan harus disampaikan dengan penuh hikmah, kelembutan, dan keteladanan. Orang tua tidak hanya mengajarkan siapa Allah, tetapi juga menghadirkan kesadaran bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui setiap perbuatan manusia.

ما من مولود إلا يولد على القطرة

Seorang anak lahir seperti tanah subur: potensinya luas, tapiii

فأبواه يوهدانه وينصرانه ويمجسانه

arah tumbuhnya tergantung tangan yang menanam. Ya; orang tua.

Pohon kelapa selamanya tidak akan berbuah semangka. Unfortunately, teks berbunyi "fa abawaahu", bukan "ahadul walidain."

Disini, letak mengapa 'kedua' orang tua SANGAT berperan dalam pertumbuhan anak. Mungkin bisa diklasifikasikan bahwa orang tua harus pandai.

Actually bukan sebuah ke-HARUS-an, karna pandai disini bukan seperti yang selama ini disepakati; lulus dengan cumlaude, atau entah memiliki gelar maupun tidak., melainkan bermakna keluasan cakrawala/ pandangan/pengalaman/ kebijaksanaan atau apapun lahh diksinya.

Mengapa ini menjadi nomor satu?

Yaaa karna setiap keluarga pasti akan diuji oleh masalah, cepat atau lambat, besar maupun kecil, tidak mungkin tidak ter-uji. Dannnn sering kali masalah kecil yang tidak disikapi dengan kebijaksanaan, dapat menumpuk menjadi luka yang tidak terucapkan.

Ketika luka itu terus menekan tanpa ruang dialog atau penyelesaian yang tepat, seorang anak bisa sampai pada titik di mana ia berkata: "aku pun tidak ingin dilahirkan."

Sekalipun argumen yang nantinya anda bangun untuk mencoba menjawab statement anak anda diatas itu sangat amat logis dan atau bahkan mendatangkan dalil tekstual agama pun, anda PASTI tetap kalah.

One more, you will definitely lose.

Kebanyakan orang tua sebenarnya adalah korban dari pola, yang mereka sendiri tidak sempat menyadarinya.

Mereka tumbuh dengan beban, luka, dan cara bertahan yang kadang tidak sehat. Ketika mereka tidak sadar bahwa dirinya korban, luka itu pun secara tidak sadar akan menetes kepada anak, yang seharusnya tidak ikut menanggung apa pun.

Pepatah mengatakan, 'Al-ummu madrosatul ula'. Seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya. Jika cakrawala yang dimilikinya sedikit, apa yang akan diberikan pada anaknya? Cara makan dan minum? Tips menghadapi teman yang nakal? Apakah cukup? Bagaimana kita mau mengharapkan anak-anak kita akan terdidik dengan baik. Jika diasuh ibu yang tidak berpendidikan, maka jadilah terdidik sebelum kalian mendidik.

Tidak berhenti disitu, 'Wal abu mudiruha. Seorang ayah adalah kepala sekolahnya. Jika sang pemimpin hanya memiliki sedikit pengetahuan dan pengalaman, bagaimana ia bisa menorehkan kasih sayang pada istri/anaknya? Atau cukup hanya dengan mendidik cara mencari uang? 

Sederhananya, kedua belah pihak harus saling support, kan? Atau cukup satu pihak?

Bagaimana nasib seekor burung jika hanya memiliki satu sayap? Ya, tidak-akan-pernah-bisa-terbang.

Sekedar mengetahui teori bahwa air bisa menghilangkan dahaga, tidak akan pernah benar-benar bisa mengilangkan dahaga. Solusinya cuma satu: langsung minum.

Sesederhana naik ke atas rumah pun tidak akan pernah terjadi jika tangga pertama tidak pernah anda pijak.

Se exited bagaimanapun bulking tidak akan pernah tercapai jika lauk yang anda makan adalah pikiran.

Jadi, berdiri dan hadapi lukamu sebelum menurun secara otomatis ke anakmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

AMIEN PALING SERIUS

Arief Viantoro @gusjadab - Sea berteduh di sebuah ruko, dengan memeluk dirinya sendiri melindungi dari dinginnya hujan yang mengguyur pagi...