Sabtu, 29 November 2025

Bulan Muharram adalah Momentum untuk Bermuhasabah Diri


 *Arief Viantoro, Alh, S.Pd*

Bulan Muharram adalah salah satu bulan dari dua belas bulan hijriah, dan merpakan bulan pertama dalam kalender hijriah.  Kata Muharram berasal dari kata ( حرم) yang aerinya dilarang. Sebelum datangnya islam bulan Muharram  sudah dikenal sebagai bulan suci oleh Masyarakat jahiliah. Pada bulan ini dilarang untuk melakukan hal-hal seperti peperangan.

Bulan Muharram memiliki banyak keistimewaan, sehingga dibulan ini sehingga disebut sebagai syahrullah,. Pada bulan ini adalah momen bagi setiap muslim untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas takwa kepada Allah SWT karena beribadah dibulan Muharram ditingkatkan pahalanya dan sebaliknya bermaksiat dibulan Muharram juga dilipatkan dosanya. Kemuliaan bulan Muharram disebutkan dalam Al-Quran :

Masuk dalam salah satu asyhurul hurum, Muharram adalah bulan yang istimewa yang dipilih Allah Swt untuk dimuliakan sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an:

 اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu ( Q.S Attaubah ayat 36)

Berangkat dari ayat Al-Quran tersebut, para ulama dari kalangan ahli tafsir memberikan titik terang setelah melakukan penelitian dalam memahami teks Al-Quran dan hadits. Mereka menegaskan, empat bulan mulia yang dimaksud dalam firman Allah swt tersebut adalah Dzulhijjah, Dzulqa'dah, Muharram dan Rajab. Keempat bulan ini memiliki keistimewaan yang berbeda dibandingkan bulan-bulan lainnya. Hal ini sebagaimana dijelaskan Imam Jalaluddin al-Suyuthi dalam Tafsir Jalalain berikut.

إنّ عِدَّة الشُّهُور﴾ المُعْتَدّ بِها لِلسَّنَةِ ﴿عِنْد اللَّه اثْنا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتاب اللَّه﴾ اللَّوْح المَحْفُوظ ﴿يَوْم خَلَقَ السَّماوات والأَرْض مِنها﴾ أيْ الشُّهُور ﴿أرْبَعَة حُرُم﴾ مُحَرَّمَة ذُو القَعْدَة وذُو الحِجَّة والمُحَرَّم ورَجَب ﴿ذَلِكَ﴾ أيْ تَحْرِيمها ﴿الدِّين القَيِّم﴾ المُسْتَقِيم ﴿فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ﴾ أيْ الأَشْهُر الحُرُم ﴿أنْفُسكُمْ﴾ بِالمَعاصِي فَإنَّها فِيها أعْظَم وِزْرًا وقِيلَ فِي الأَشْهُر كُلّها ﴿وقاتِلُوا المُشْرِكِينَ كافَّة﴾ جَمِيعًا فِي كُلّ الشُّهُور ﴿كَما يُقاتِلُونَكُمْ كافَّة واعْلَمُوا أنَّ اللَّه مَعَ المُتَّقِينَ﴾ بِالعَوْنِ والنَّصْر

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan dalam setahun adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di dalam kitabnya, di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram, (yaitu) bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu pada bulan-bulan itu, yakni bulan-bulan haram, dengan berbuat dosa, karena dosa-dosa itu lebih besar (dosanya) daripada bulan-bulan yang lain, dan perangilah orang-orang musyrik itu semuanya, pada bulan-bulan yang lain, sebagaimana mereka juga memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa, dengan memberikan pertolongan dan kemenangan.

            Selain itu, saking mulianya bulan Muharram, pada bulan tersebut juga menyimpan berbagai peristiwa bersejarah yang membentuk jalan panjang peradaban Islam.  setidaknya ada 20  peristiwa penting yang terjadi pada bulan Muharram. Sebagian peristiwa tersebut terdapat dalam Kitab I’anah at-Thalibin, II/267.  Diciptakannya Nabi Adam as di surga. Diterimanya taubat Nabi Adam as  Naik dan sejajarnya perahu Nabi Nuh as dengan bukit Judi setelah banjir besar, serta turunnya ke muka bumi setelah banjir bandang Dikeluarkannya Nabi Yunus as dari perut ikan paus. Diterimanya taubat umat Nabi Yunus as. Dilahirkannya Nabi Ibrahim as. Selamatnya Nabi Ibrahim as  dari api yang membakarnya, oleh Raja Namrud Dikeluarkannya Nabi Yusuf as dari sumur setelah diceburkan saudara-saudaranya, Dipertemukannya Nabi Yusuf as dengan keluarganya kembali, Disembuhkannya penglihatan Nabi Ya’qub as,  Dibukanya (dihilangkan) ‘madlorot’ yang mendera Nabi Ayyub as  Diampuninya Nabi Daud as , Terbelahnya laut merah untuk Nabi Musa setelah dikejar Fir’aun, Tenggelamnya Fir’aun di dasar laut merah saat mengejar Nabi Musa as  Dilahirkannya Nabi Isa as  Diangkatnya Nabi Isa ke langit Dibolak-balikannya tubuh ashabul Kahfi (para pemuda Bani Israil yang bersembunyi di dalam gua) , Diciptakannya ruh Nabi Muhammad saw Dikandungnya Nabi Muhammad saw di rahim Ibunda Aminah ra Wafatnya (syahid) Sayyidina Husein.

Keutamaan bulan Muharram tidaklah perlu disangsikan lagi. Namun, keutamaan itu harus diisi dengan berbagai amalan-amalan yang berbobot, sehingga momen tersebut benar-benar bernilai, baik secara individual maupun sosial. Para ulama sudah mengklasifikasikan jenis amalan yang hendaknya diperbanyak selama bulan Muharram yaitu: Melakukan shalat, Berpuasa, Menyambung silaturahim, Bersedekah, Mandi, Memakai celak mata, Berziarah, kepada ulama (baik yang hidup maupun yang meninggal) Menjenguk orang sakit Menambah nafkah keluarga Memotong kuku Mengusap kepala anak yatim Membaca Surat al-Ikhlas sebanyak 1000 kali.  

Untuk mempermudah ingatan, sebagian ulama mengawetkannya dalam bentuk nadham, sebagaimana yang dilakukan Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur

  فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ

 "Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, shlatlah,sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjengk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali.

Salah satu anjuran ibadah di bulan Muharram adalah berpuasa. Keutamaan berpuasa disebutkan dalam beberapa hadis diantaranya:

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mendorong kita melakukan puasa pada bulan Muharram sebagaimana sabdanya,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).

Imam Nawawi –rahimahullah– menjelaskan, “Hadits ini merupakan penegasan bahwa sebaik-baik bulan untuk berpuasa adalah pada bulan Muharram.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 55

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa kaum muslimin dianjurkan memperbanyak puasa pada bulan Muharram. Jika tidak mampu, berpuasalah sesuai kemampuannya. Namun yang lebih tepat adalah tidak berpuasa Muharram sebulan penuh. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhu berkata,

وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلاَّ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِى شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِى شَعْبَانَ

Aku tidak pernah melihat Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan. Aku tidak pernah melihat beliau banyak puasa dalam sebulan selain pada bulan Sya’ban.” (HR. Muslim no. 1156).

Dari sekian hari di bulan Muharram, yang lebih afhol adalah puasa hari ‘Asyura, yaitu pada 10 Muharram. Abu Qotadah Al Anshoriy berkata,

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.”(HR. Muslim no. 1162).

Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender islam.  Oleh karena itu salah satu momentum yang sangat penting bagi umat islam yaitu menjadikan pergantian tahun baru islam sebagai sarana muhasabah diri terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan dan di rencanakan agar lebih baik dari tahun sebelumnya. Momentum perubahan dan perbaikan menuju kebangkitan islam sesuai dengan jiwa hijrah Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah.

Wallahu Alam bishowab.

 

Sumber :

-          Kitab Riyadush Shalihin-Bab Keutamaan Puasa  di bulan Muharram

-          Kitab Shohih Bukhari dan Shohih Muslim

-          Kitab Tafsir Jalallain Surat Attaubah : 36

-     Kitab Ianatut Tholibin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

AMIEN PALING SERIUS

Arief Viantoro @gusjadab - Sea berteduh di sebuah ruko, dengan memeluk dirinya sendiri melindungi dari dinginnya hujan yang mengguyur pagi...